LP2M dan LPM IAIN Palangkaraya Mengikuti Koordinasi Bidang Kerjasama PTKIN

Lp2m/iain.palangkaraya.Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Rapat Koordinasi Bidang Kerjasama PTKIN dengan tajuk “Indonesian Islamic Higher Education and Countries Regional Alliances; Where Should We Go for Internationalization? Pada tanggal 13-15 September 2023, di Hotel Crown Victoria Tulung Agung dihadiri 80 Delegasi dari 48 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di seluruh Indonesia.Tahun 2023 menjadi awal digerakannya Internasionalisasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk bersaing secara global. Internasionalisasi perguruan tinggi merupakan respon strategis terhadap globalisasi dunia (Maringe & Foskett, 2010). Perubahan dan fenomena global yang terjadi akhir akhir ini membuka kesempatan sekaligus tantangan besar dalam kompetisi global. Internasionalisasi perguruan tinggi sendiri dipahami sebagai sebuah integrasi dimensi internasional dan intercultural dalam fungsi Tri-darma perguruan tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Knight, 2004; de Wit, 1997; Scott, 2000; and Teichler, 1996). Walaupun, Levin (2001) telah mempersempit ruang lingkup internasionalisasi pada domain kurikulum internasional yang mengakomodasi nilai-nilai lokal, proses internasionalisasi dalam lingkup mayoritas PTKIN saat ini baru sebatas kerjasama luar negeri dan manajerial mahasiswa asing. IAIN Palangkaraya mengirimkan delegasi, Luqman Baehaqi, Ph.D. (Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masayarakat) dan Dr. Muhammad Nasir (Ketua Lembaga Penjamin Mutu). Dalam rakor dibahas beberapa strategi pengelolan International Office di masing masing kampus PTKIN.

Setidaknya ada beberapa poin berikut yang dibahas dalam rakor ini.

  1. Website berbahasa internasional. Kebanyakan website di PTKIN tidak mengaktifkan penggunaan Bahasa Inggris dan Arab sehingga menghambat akses calon mahasiswa asing atau khalayak dunia pada informasi mengenai aspek-aspek Tri-darma perguruan tinggi.
  2. Pedoman akademik bagi mahasiswa asing. Ketiadaan Petunjuk Teknis dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengenai tata Kelola Kerjasama internasional di PTKIN menyulitkan penyusunan pedoman akademik bagi mahasiswa internasional.
  3. Standar yang sesuai dgn budaya asing. Standar akademik yang diperuntukkan harus berstandar internasional. Standar itu meliputi standar akademik dan non-akademik (Sarana prasarana, layanan administrasi akademik dan non-akademik yang memadai) yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari PTKIN.
  4. Kantor layanan internasional (International Office) yang meliputi layanan imigrasi and kebijakan khusus layanan bagi orang asing. Keberadaan International Office ditiap kampus PTKIN tidak seragam. Keberadaan IO berada dibawah bidang III, dibawah LP2M, unit independen langsung dibawah rektor atau wakil rektor I. Hal ini disebabkan belum adanya aturan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam sehingga terdapat kerancuan dalam organisasi tata Kelola tiap kampus PTKIN.
  5. Upaya kerjasama dengan kantor Imigrasi agar adanya perlakuan administrasi khusus terhadap warga negara asing yang akan menempuh pendidikan atau penelitian di Indonesia.
  6. Setiap PTKIN untuk memperkuat distingsinya sehingga mampu dikenal khalayak luas sampai tingkat internasional.
  7. Carilah mahasiswa asing yang benar mau kuliah. Jangan sekedar orang asing yang cari suaka. Mahasiswa afrika bermasalah karena tujuannya mungkin bukan kuliah.
  8. Alumni Mahasiswa asing wajib pulang ke negaranya.
  9. Penguatan bahasa Inggris atau Arab melalui UPT Bahasa dan Mahad Al-Jamiah; untuk meningkatkan kemampuan bahasa mahasiswa;
  10. Kampus mendukung program pusat seperti BIB LPDP MOSMA: penyiapan scout talent;
  11. Bikin pakta integritas antar kampus dan mahasiswa asing.

Selain dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, UIN Tulungagung, selaku penyelenggara juga mengundang narasumber dari Konjen Amerika Serikat di Surabaya. Mereke memaparkan program program internasional yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, seperti pertukaran mahasiswa (YSEALI, SUSI), pertukaran dosen, magang internasional, dan program lain yang tersedia. (Yun.red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X